Wisata Terpopuler di Bandung Tangkuban Perahu

Tangkuban Perahu

Mengunjungi Tangkuban Perahu yang merupakan salah satu tempat wisata terpopuler di Bandung memerlukan perjalanan wisata sehari penuh. Merupakan gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini, hal ini juga menjelaskan keindahan dan keunikan pemandangan disekitarnya.

Penelitian ini mengungkap kesadaran wisatawan terhadap cerita rakyat terkenal yang berhubungan dengan gunung, yaitu legenda Dayang Sumbi dan Sangkuriang. Hal ini dilakukan dengan menggunakan analisis konten ulasan di TripAdvisor.

Legenda Tangkuban Perahu Yang Terkenal di Jawa Barat

Legenda tangkuban perahu merupakan cerita yang tidak bisa dipisahkan dari Gunung Tangkuban Parahu, salah satu tempat wisata terkenal di Jawa Barat. Kehadiran cerita rakyat ini memungkinkan gunung tersebut memiliki identitas budaya yang kuat. Menurut Gamil dan Hodsdon, hal ini merupakan hal yang baik bagi industri pariwisata.

Kisah perahu tangkuban pertama kali disebutkan dalam aksara Sunda karangan Bujangga Manik. Orang Sunda menyebut gunung Tangkuban Parahu karena bentuknya yang lonjong menyerupai perahu terbalik. Nama tersebut juga menginspirasi legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi/Rarasati, kisah cinta yang diwariskan secara turun temurun.

Saat Anda mendaki kawah Gunung Tangkuban Perahu, Anda akan disambut dengan sejuknya angin pegunungan dan aroma belerang. Ini adalah lingkungan yang sempurna untuk menikmati keindahan gunung berbentuk perahu yang terbalik ini. Anda juga bisa melihat danau besar dan berbagai tanaman serta bunga.

Ini adalah tempat yang indah untuk dikunjungi para petualang dan pecinta alam. Namun pastikan untuk melakukan persiapan yang cukup karena perjalanan membutuhkan banyak tenaga. Selain itu, Anda akan ditemani oleh sekelompok calo yang mencoba menjual segala sesuatu mulai dari batuan vulkanik hingga barang antik buatan Tiongkok. Jika ingin menghindari gangguan ini, Anda bisa menyewa mobil pribadi dan berangkat pagi-pagi dari Bandung.

Baca Juga  Istana Maimun dan Museum Tjong A Fie Mansion

Bentuk Gunung Tangkuban Perahu Menyerupai Perahu Terbalik

Bentuk Gunung Tangkuban Perahu yang menyerupai perahu terbalik itulah yang menjadi asal muasal namanya. Ini adalah hasil dari cerita rakyat yang berhubungan dengan gunung ini. Pada dasarnya, ini adalah kisah Sangkuriang yang jatuh cinta pada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niatnya untuk menikahinya, dia menyuruhnya membangun sebuah danau dan perahu dalam satu malam. Sayangnya usaha tersebut tidak berhasil sehingga membuat Sangkuriang marah. Dia menendang perahu yang dia buat, sehingga perahu itu menggembung dan terbalik.

Gunung ini terletak 30 km sebelah utara Bandung, ke arah Lembang. Ciri khas gunung berapi ini adalah kawahnya yang bentuknya seperti “perahu terbalik”. Pengunjung bisa berkendara ke puncak dan disambut asap belerang yang terus mengeluarkan kawah, meski gunung berapi tersebut tidak aktif.

Waktu terbaik untuk mengunjungi situs ini adalah dari bulan Juni hingga September, yang merupakan musim kemarau di Indonesia. Periode ini menawarkan kondisi cuaca sejuk yang ideal untuk hiking dan pemandangan. Pengunjung juga bisa menikmati efek menenangkan dari sumber air panas di kaki gunung. Mata air ini kaya akan mineral seperti silika dan potasium, yang membantu meremajakan tubuh. Situs ini juga menjadi rumah bagi beberapa flora dan fauna eksotik, termasuk Schima Walichii dan Engelhardia Rigida.

Lokasi Wisata Gunung Tangkuban Parahu

Di kota Bandung terdapat sebuah destinasi wisata bernama Gunung Tangkuban Parahu yang terkenal dengan legendanya. Bentuknya seperti perahu yang terbalik. Gunung ini dinamakan demikian karena adanya legenda masyarakat setempat tentang Sangkuriang. Dikisahkan Sangkuriang adalah anak dari Dayang Sumbi yang merupakan seorang janda cantik. Dia mengirim putranya pergi karena ketidaktaatan, tetapi para dewa mengasihani dia dan memberinya masa muda yang abadi. Ketika dia melihat putranya lagi, dia sedih dan dia tidak mengenalinya. Dia bertanya untuk membendung Sungai Citarum dan membuat perahu dalam satu malam, jadi dia berusaha keras. Namun, dia gagal dan marah. Dia menendang perahu yang hampir jadi, sehingga terciptalah Gunung Tangkuban Parahu.

Baca Juga  Keindahan Pulau Samalona di Makassar

Menurut Gamil dan Hodsdon (2017; 2020), cerita rakyat dapat dijadikan alat untuk mempromosikan destinasi wisata dengan menciptakan citra positif, dan dampaknya penting bagi pengembangan pariwisata. Apalagi popularitas suatu destinasi berkaitan langsung dengan keberadaan sebuah legenda. Legenda Gunung Tangkuban Parahu membawa dampak yang sangat besar bagi industri pariwisata di wilayah tersebut.

Gunung berapi yang terletak sekitar 30 km dari Kota Bandung ini menawarkan beberapa aktivitas menarik. Wisatawan dapat mengunjungi Kawah Ratu dan Kawah Domas. Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati pemandangan gunung dan danau yang mempesona.

Gunung Tangkuban Perahu Wisata Alam Populer

Gunung Tangkuban Perahu menjadi destinasi wisata alam yang populer karena bentuknya yang menyerupai perahu terbalik. Letaknya di kawasan Cikole Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kepopulerannya bukan hanya karena keindahannya, namun juga legenda Sangkuriang yang merupakan salah satu dongeng paling terkenal di Jawa Barat.

Terbentuknya gunung ini merupakan hasil legenda yang berkaitan dengan kisah cinta antara Sangkuriang dan ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan cintanya, ia mengusulkan agar Sangkuriang membuat sebuah danau dan perahu dalam semalam. Namun ketika tugasnya hampir berhasil, ia menjadi marah dan menendang perahu yang belum selesai itu hingga mendarat terbalik, yang kemudian berubah menjadi Tangkuban Perahu.

Mereka yang ingin menikmati pemandangan gunung berapi aktif ini dapat berjalan melewati hutan atau mengunjungi lubang lumpur mendidih dan sumber air panas. Mereka bahkan bisa mendekati tepi kawah.

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah dari bulan Juni hingga September, saat cuaca kering dan mendukung untuk hiking dan jalan-jalan. Mereka yang memilih untuk menghindari keramaian bisa datang di luar musim, namun harus membawa perlengkapan hujan dan bersiap menghadapi hujan tiba-tiba atau kabut. Pengunjung dapat memilih untuk mengikuti paket wisata atau menyewa kendaraan untuk mencapai taman.